Norma dibuat untuk mengatur kehidupan agar tertib dan adil. Namun dalam kenyataannya, masih ada orang yang melanggar norma, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Pelanggaran norma dapat terjadi di mana saja: di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Tindakan seperti itu membawa akibat yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
- Contoh pelanggaran norma agama: meninggalkan kewajiban beribadah, berbuat curang, atau berlaku tidak jujur. Akibatnya, selain berdosa, juga bisa kehilangan kepercayaan dari orang lain.
- Contoh pelanggaran norma kesusilaan: berbohong kepada teman, mencuri barang kecil, atau berlaku kasar terhadap orang lain. Akibatnya, hubungan pertemanan menjadi rusak, seseorang bisa dikucilkan, bahkan merasa bersalah kepada dirinya sendiri.
- Contoh pelanggaran norma kesopanan: berbicara dengan nada tinggi kepada orang tua, tidak menghormati guru, atau bertingkah laku kasar di depan umum. Akibatnya, seseorang dianggap tidak beretika, tidak dihargai, bahkan bisa menimbulkan pertengkaran.
- Contoh pelanggaran norma hukum: melanggar aturan lalu lintas, mencuri, merusak fasilitas umum, atau melakukan tindak kejahatan. Akibatnya bisa sangat berat, mulai dari mendapat denda, hukuman penjara, hingga kehilangan kebebasan.
Dari berbagai contoh tersebut, jelas bahwa pelanggaran norma membawa akibat negatif, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat. Selain sanksi sosial, pelanggaran juga dapat mengurangi rasa kepercayaan, merusak keharmonisan, dan menimbulkan konflik.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang, terutama pelajar, untuk selalu menaati norma dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menaati norma, kita tidak hanya menjaga diri sendiri, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan harmonis.